Friday, 8 June 2012
19:38 |
Diposkan oleh
abi ukan

Selama Perang Salib yang terjadi hingga berabad-abad, banyak sekali terjadi perang besar dan menggunakan senjata yang sangat canggih pada masa itu. Berikut ini adalah senjata legendaris Perang Salib yang digunakan oleh Pasukan Muslim :
1. Muhammad’s Great Gun
Meriam
Raksasa Legendaris ini digunakan oleh Kerajaan Turki Ustmani untuk merebut
kembali Kota Konstantinopel pada tahun 1453 dari tangan Pasukan Salib
(Crussaders).
Artileri
super berat ini sebenarnya bernama “The Great Turkish Bombard” atau juga
dikenal dengan nama “Dardanella Gun”, karena dipakai dalam perang melawan
Kerajaan Britania Raya di selat Dardanella pada tahun 1807. Bangsa-bangsa di
Eropa juga mengenalnya dengan sebutan “Muhammad Gun”. Hanya mendengar namanya
saja nyali para jenderal dan pasukan-pasukan Eropa saat itu hancur
berkeping-keping.
Senjata
ini memiliki nama yang setara dengan kemampuannya. Dirancang pertama kali pada
tahun 1450 oleh seorang insinyur bernama Munir Ali. Dengan panjang 518 cm
(kaliber 8,2) dan berat 18,6 ton, senjata ini terdiri dari dua bagian yaitu
bagian laras yang digunakan untuk menembakkan peluru yang terbuat dari
bola-bola granit raksasa dengan bobot sebesar 300 Kg hingga 1600 Kg, dan bagian
selongsong yang dapat menampung 7 bola granit raksasa atau 15 bola granit
ukuran kecil. Karena itulah dalam sehari meriam ini hanya bisa menembakkan
paling maksimal 15 kali. Jangkauan tembak The Great Bombard sangatlah luar
biasa pada saat itu, yaitu dapat menjapai jarak satu mil!
The Great
Bombard terbuat dari perunggu kualitas terbaik dan ditempa oleh para tukang
besi terbaik saat itu, dan yang membuat meriam ini berbeda daripada
meriam-meriam lainnya adalah ukiran seni yang mengandung unsur kebudayaan Islam
pada masa itu.
2. Pedang
Damaskus

Pedang Damaskus merupakan pedang
yg paling tajam di dunia, lebih tajam daripada katana Jepang maupun keris
Indonesia. Hingga kini teknologi metalurgi yg paling canggih pun belum mampu
membuat pedang yg lebih tajam dari Pedang Damaskus. Selain kuat, baja Damaskus
juga sangat lentur, sehingga benar-benar sempurna untuk dijadikan pedang atau
pisau. Pedang tersebut bahkan mampu membelah sutera yg dijatuhkan ke atasnya,
juga mampu membelah pedang lain atau batu tanpa mengalami kerusakan sama
sekali.
Menurut national geographic,
studi yang dilakukan terhadap pedang Damaskus ini mengungkapkan bahwa pedang
legendaris tersebut mengandung nanowires, nanotube carbon, dan bahan-bahan
mikro lainnya. Struktur yang rumit tersebut mungkin bisa menjelaskan mengapa
pedang tersebut bisa menjadi sangat tajam. Bisa dikatakan para ilmuwan muslim
di timur tengah telah menggunakan teknologi nano sejak seribu tahun yg lalu.
Beberapa ahli metalurgi modern mengaku sudah berhasil membuat baja yg sangat
mirip dengan baja Damascus , namun tetap belum berhasil meniru 100%.
3. Potasium
Nitrat (Bubuk Mesiu)

''Rumus
dan resepnya dapat ditemukan dalam karya-karya Jabir Ibnu Hayyan (wafat tahun
815 M), Abu Bakar Al-Razi (wafat tahun 932) dan ahli kimia Muslim
lainnya," papar Prof Al-Hassan. Dari abad ke abad, istilah potasium nitrat
di dunia Islam selalu tampil dengan beragam nama seperti natrun, buraq, milh
al-ha'it, shabb Yamani, serta nama lainnya.
Salah
satu kelebihan peradaban Islam dibandingkan Cina dalam penguasaan teknologi
pembuatan mesium adalah proses pemurnian potasium nitrat. Sebelum bisa
digunakan secara efektif sebagai bahan utama pembuatan mesiu, papar Al-Hassan,
potasium nitrat harus dimurnikan terlebih dahulu.
Ada
dua proses pemurnian potasium nitrat yang tercantum dalam naskah berbahasa
Arab. Proses pemurnian yang pertama dicetuskan Ibnu Bakhtawaih pada awal abad
ke-11 M. Dalam kitab yang ditulisnya berjudul Al-Muqaddimat yang disusun pada
tahun 402 H/1029 M, Ibnu Bakhtawaih menjelaskan tentang pembekuan air dengan
menggunakan potasium nitrat - yang disebut sebagai shabb Yamani.
Sumber : dikutip dari berbagai sumber
Untuk mendapat informasi lainnya dari kami

Daftar Menu
Gabung Yuk!!
Ikuti Lewat Email Ya
Link Sobat
Link Sahabat